MATERI LINGUISTIK: PERGESERAN MAKNA SEMANTIK DAN CONTOHNYA

 



PERGESERAN MAKNA SEMANTIK DAN CONTOHNYA


Pergeseran Makna

Pergeseran makna adalah gejala perluasan, penyempitan, pengkotasian (kias), dan pengasosiasian sebuah makna kata dalam satu medan makna (tidak keluar dari makna sebelumnya). Pergeseran makna dapat meluas (widening) jika suatu bentuk kata mengalami penambahan makna kata, menyempit (narrowing) apabila makna dalam kata menjadi spesifik, membaik (ameliorasi) timbulnya makna baru yang lebih baik dari sebelumnya, memburuk (peyorasi) timbulnya makna baru yang buruk dari sebelumnya, Sinestasia yakni pergeseran makna karena adanya pengindraan yang ditukarkan, dan Asosiasi yakni pergeseran makna kiasan karena ada persamaan sifat.

Contoh sederhana:

· Menarik= Yang semula berkaitan dengan kata kerja, sekarang menjadi kata sifat (ganteng cantik, dll). Pergeseran makna meluas (widening)

· Guru= Yang semula dapat diartikan sebagai pembimbing rohani, sekarang memiliki pengertian khusus spesifik yakni pengajar di sekolah. Pergeseran makna menyempit (narrowing)

· Buta= Tuna netra. Membaik (ameliorasi)

· Hamil= Bunting. Memburuk (peyorasi)

· Manis= Manis (cantik) seharusnya dirasakan lidah sekarang ke penglihatan. (Sinestasia)

· Kursi= Tempat duduk menjadi kiasan makna yakni jabatan. (Asosiasi)

Makna kata dapat mengalami pergeseran akibat adanya sikap dan penilaian tertentu dari masyarakat penutur. Proses tersebut yakni:

1.   Degredasi atau penyorasi (buruk)

2.   Elevasi atau ameliorasi (baik)

Faktor yang menyebabkan munculnya pergeseran makna:

1.   Akibat Ciri Dasar yang Dimiliki oleh Unsur Bahasa

Kata memiliki makna kata yang memiliki hubungan dengan lainnya seperti adaya kolokasi, sinonimi, polisemi, dan homonimi, misalnya dalam kolokasi (persamaan kata) kopi yang ketat sehingga memiliki unsur yang ketat yang dapat mengacu “buah”, “bubuk”, dan “minuman”.

2.   Adanya Proses Gramatik

Kata Ibu memiliki relasi gramatik yang tidak lagi merujuk pada “wanita” akan tetapi “wilayah” Ibu Kota

3.   Sifat Generik Kata

Kata bersifat lentur atau fleksibel sehingga memunculkan makna baru, kata “pelajar” di sekolah mengalami pergeseran menjadi belajar memasak, belajar mencuri.

4.   Akibat adanya Spesifikasi Atau Spesialisasi Kata (narrowing)

5.   Akibat Unsur Kesejarahan

a.     Perjalanan bahasa dari generasi ke generasi

b.     Perkembangan konsep ilmu pengetahuan

c.     Kebijakan institusi

d.     Perkembangan ide dan objek yang dimaknai

6.   Unsur Emotif

Timbul akibat adanya asosiasi, anologi, maupun perbandingan dalam pemakaian. Contohnya metafora binatang yakni relasi kata yang seharusnya untuk binatang namundigunakan dalam analogi seperti tulisan cakar ayam, kumis kucing, jago tembak.

7.   Tabu Bahasa

a.     Tabu karena rasa hormat atau takut

Sebutan Kiai untuk penunggu atau roh halus

b.     Tabu penghalus

Kamar kecil yang artinya kamar mandi

Terdaapat pergeseran makna semantik merupakan bukti bahwa:

1.   Keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari kreativitas dan mobilitas dan mobilitas sosial masyarakat penutur.

2.   Keberadaan makna dalam bahasa wujud dari perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya masyarakat penutur.

3.   Makna dalam bahasa memiliki keunikan dan cirikhas sendiri sehingga relasi makna bahasa menunjukkan keuniversalan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar